Introduction on Dekoruma's signature style: JAPANDIWhat is Japandi?
Japandi terlahir dari kolaborasi dua filosofi hidup, konsep estetika Wabi-sabi dari Jepang dan Lagom sebagai gaya hidup masyarakat Skandinavia.
1) Wabi-sabi (Keindahan dalam ketidaksempurnaan) Terminologi Wabi-sabi adalah prinsip estetik yang menangkap keindahan dalam ketidaksempurnaan. Dalam Wabi-sabi, sesuatu yang nampak sederhana dan memiliki kekurangan justru dinilai sebagai hal yang sempurna. |
2) Lagom (Tidak berlebihan atau kekurangan, cukup) Memiliki arti serba cukup (not too much, not too less), Lagom menjadi kunci kebahagiaan masyarakat Swedia. Gaya hidup ini sangat mengutamakan keseimbangan dalam setiap aspek kehidupan. |
Dari kolaborasi ini, Japandi hadir dengan konsep gaya hidup esensial yang fokus terhadap pemenuhan kebutuhan hidup dan efisiensi. Desain Japandi yang simpel dan fungsional juga dapat mengakomodasi setiap aktivitas penggunanya sehingga dapat memperoleh kualitas hidup yang lebih baik.
Japandi Characteristics
Sebagian besar material yang digunakan merupakan material alami, seperti kayu, tanah liat, dan rotan, serta bahan bertekstur halus yang berasal dari katun dan linen. Material ini berpadu dengan warna-warna lembut seperti putih, cream, dan abu-abu menampilkan kesan bersih dan terang.
Furnitures
|
Pattern: Simple Patterns | |||
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
Lighting: Natural light, warm |
Design Characteristics
Karakter desain yang style Japandi angkat merupakan simplicity dan functionality.
|
Colours | ||
Main (60%) |
Secondary (30%) |
Accent (10%) |
![]() |
![]() |
![]() |
White, cream (from wood) | Cream or Grey | Subtle Colour |
Kesimpulan Gaya Japandi:
Lifestyle: Essential
Gaya hidup esensial yang fokus terhadap pemenuhan kebutuhan hidup dan efisiensi.
Aplikasi:
- Penggunaan barang/furnitur yang paling diperlukan (esensial)
- Penggunaan furnitur yang fungsional sehingga ruang terasa lebih leluasa